Jumat, 06 November 2009

MpoK... Sahabatku...



Sepanjang menjalani kehidupan ini, banyak yang datang dan pergi. Namun, hanya segelintir saja yang meninggalkan begitu banyak kenangan yang tak mungkin dapat tuk dilupakan, ya....
kenangan bersama kalian, sahabat...

4 sekawan, itulah panggilan yang mereka berikan kepada kita, ya karena kemana pun yang terlihat kita selalu ber4, padahal tak pernah ada janjian tuk kumpul tapi entah apa itu, ada satu kekuatan yang menyeret langkah masing-masing dari kita menuju tempat yang sama, padahal tak pernah ada kekuatan itu muncul pada saat bersama pacar, yang notabene adalah orang yang dicintai sekalipun.

Jika salah satu datang ke suatu tempat, maka pertanyaan yang muncul adalah mana yang 3?dan pertanyaan itu cukup dijawab ama senyuman. Namun,,, tak berselang lama satu persatu pun muncul dan tentu saja kehebohan pun tercipta, ya itu lah kenapa 4sekawan melekat sama kita. Kita selalu terbuka tuk menjadi 5sekawan tapi ga ada yang bisa, karena mereka ga cukup gila tuk bergabung ma kita =)



Cerita perkenalan pun punya cerita masing-masing.
Mpok Wala, sepupu temen kost, seorang aktivis di NGO yang fokus tentang pembelaan hak-hak anak, meskipun tidak intens namun selalu ada cerita, terlepas dari rutinitas masing-masing membuat kita semakin dekat dan akrab walau tidak demikian halnya dengan sepupunya, yang notabene temen kost yang mengenalkan kita.

Mpok Mpi, pegawai Bank plat merah, meskipun temen kost tapi kesan awal diantara kita ga bagus. Ya memang, tetengga kamar lumayan jauh sich. Awalnya, pagi hari di saat semua penghuni kost memulai aktivitasnya, Mpi yang baru datang mencoba tuk ramah dengan melemparkan senyuman. Namun, karena jarak pandang yang terbatas maka tak berbalas lah senyuman itu, ditambah dengan salah info, yang ternyata itu adalah tentang tetangga sebelah kamar. Hingga pada suatu sore, saat bermain tenis sama Song, dia keluar dari kamarnya dan kita pun mengajaknya bermain bersama, dan kekakuan pun mencair....
ya,,,memang benar apa kata pepatah, "don't judge the book by it's cover" itu katanya tapi ada juga pepatah, "tak kenal maka tak sayang" kaya'nya ini yang lebih populer terdengar dech. Sore yang indah, mempertemukan dua hati bersama.

Mpok Lisa, pegawai pemda, kedekatan kita standar, sukuisme di perantauan.

Seringnya ketemu en kumpul akhirnya kita bagai 1jiwa. Kebersamaan pun diisi dengan bergosip ria (so pasti lah, dimana ada lebih dari 1 cewek berkumpul getu loh) bercanda dan hangout bersama. Kami memiliki watak yang sangat berbeda, tentu saja selain dari suku yang berbeda kecuali ama Lisa, sama-sama Jawa, Wala dari Bima dan Mpi dari Makassar, tapi katanya Bima itu adiknya Makassar, ya ga tau gimana sejarahnya tapi memang banyak kesamaan dalam adat mereka.
Saling ejek itu lah menu utama di setiap pertemuan. Anehnya bukan menjauhkan malah menguatkan kebersamaan.



Mpok, ya mpok adalah panggilan akrab di antara kita. Panggilan Mpok, karena hobinya Lisa pake baby dol sampe-sampe dipanggil Mpok, padahal khan Mpok-Mpok tu sukanya pake daster ya???tapi ga juga de coz mpok-mpok yang dah modern ya ga juga lah, tapi itu lah awal julukan Mpok. Just simple...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIGIPAY - MARKETPLACE, TRANSFORMASI BELANJA PEMERINTAH MENUJU CASHLESS SOCIETY

  Perubahan Perilaku Belanja Pemerintah Pembayaran belanja pemerintah yang masih menggunakan transaksi tunai adalah pembayaran melalui mek...