Minggu, 09 Januari 2011

JangKrik dalam KotaK


Jangkrik adalah binatang yang mampu melompat ratusan kali tinggi tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu atau berbulan-bulan?
Hasilnya, Jangkrik itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak itu saja!
Kemampuannya melompat ratusan kali tinggi tubuhnya itu pun tiba-tiba hilang.

Ini lah yang terjadi. Ketika Jangkrik itu berada di dalam kotak, ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak.
Ia mencoba lagi dan terbentur lagi.Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri.

Kemudian ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya pun disesuaikan dengan tinggi kotak tersebut. Aman.
Dia tidak membentur.  Saat itulah dia menjadi sangat yakin, sangat... sangat nyakin.
"Nah benar kan? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!"

Dan ketika jangkrik itu sudah dikeluarkan dari kotak, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak.  Sang
jangkrik pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. 
Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak.  Kehidupannya telah dibatasi oleh
lingkungannya.

Sahabat....
Sesungguhnya di dalam diri Qta juga banyak kotak-kotak seperti cerita di atas, misalnya :
 
Atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe Orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. 
Ketika Qta mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak yang bisa mengkerdilkan anda.

Teman kerja juga bisa jadi kotak. Coba ingat, ketika dia bicara begini,
"Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok.


Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.


Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah,kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam
aktivitas sehari-hari.

Sahabat..
Bila potensi Qta yang sesungguhnya ingin muncul, Qta harus take action untuk menembus kotak korek api itu. 
Lihatlah  
Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi. 
Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University
Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja"
komputer.  dan
Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia.


Contoh lain :
Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju.Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.

Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun. Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.

Jadi sahabat...
jika Qta masih terkungkung dengan kotak, pada hakekatnya Qta masih terjajah.

Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh
sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.

Jika mereka bisa Qta pun pasti bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIGIPAY - MARKETPLACE, TRANSFORMASI BELANJA PEMERINTAH MENUJU CASHLESS SOCIETY

  Perubahan Perilaku Belanja Pemerintah Pembayaran belanja pemerintah yang masih menggunakan transaksi tunai adalah pembayaran melalui mek...